Tuesday, July 14, 2009

Mamang Besar (Kumis Kucing)


Mamang Besar
(Cleome spinosa L.)
Sinonim :
= Gynandropsis speciosa., (H. B. K.), DC.
Familia :
Capparidaceae
Uraian :
Tanaman ini dapat ditemukan tumbuh liar atau ditanam di pekarangan untuk elemen pengisi kekosongan di tepi taman, kadang dibudidayakan sebagai bunga potong. Asli dari Amerika tropis, banyak ditemukan tumbuh di dataran rendah sampai 1.400 m dpl., pada tempat tempat terbuka yang terkena sinar matahari dengan temperatur udara yang sedang. Herba tahunan, tumbuh tegak, tinggi 60-160 cm, sering bercabang, gundul atau berambut tidak rapat, berbau keras. Daun bertangkai, letak berseling. Daunnya berupa daun majemuk menjari beranak daun 3-5. Anak daun letaknya duduk, bentuknya lanset, ujung runcing, tepi rata tulang daun menyirip, warnanya hijau. Anak daun yang ditengah, ukurannya lebih besar. Bunganya bunga majemuk, keluar dari ujung tangkai dalam rangkaian berupa tandan. Tiap kuntum bunga terdiri dari 4 kelopak bunga yang menggulung dengan benangsari panjang menjuntai, menyerupai laba-laba. Bunga berwarna ungu atau putih. Buahnya berupa buah kotak dengan tangkai yang panjang, panjang 7-11 cm, warnanya hijau. Bijinya banyak, halus-halus. Perbanyakan dengan biji atau setek.

Nama Lokal :
Kumis kucing, mamang besar. (Indonesia); Kutun, mamam, bunga laba-laba. (Jawa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rhematik, Luka terpukul (memar).;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI : seluruh tanaman

KEGUNAAN :
- Rematik
- Luka terpukul (memar)

PEMAKAIAN :

Pemakaian luar : Seluruh tanaman secukupnya dicuci, lalu digiling halus untuk dipakai ditempat yang sakit, bila perlu dibalut. Dapat juga seluruh tanaman dicuci bersih lalu direbus. Air rebusannya hangat-hangat dipakai untuk merendam bagian tubuh yang sakit.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pedas, manis, hangat. Melancarkan peredaran darah, melemaskan otot yang tegang.

No comments:

Post a Comment